Sabtu, 11 Februari 2012

Exploring Papua “Lost in Paradise Island”

Pernahkah kalian bermimpi pada suatu hari dan mimpi kalian menjadi kenyataan pada hari berikutnya ? Pernahkah kalian memimpikan mengunjungi suatu tempat yang indah dan hal tersebut benar-benar terjadi pada hari-hari berikutnya ? Fenomena inilah yang disebut Precognitive Dream, mimpi yang berubah menjadi kenyataan.

  

Berawal dari membaca sebuah artikel berita di Koran Kompas  yang menuliskan  bahwa akan diadakannya festival bahari raja ampat yang bepusat di Waisai ibu kota kabupaten raja ampat, semenjak itu mimpi untuk mengunjungi tempat tersebut  selalu membayangi setiap tidurku selama berbulan-bulan ,dan targer utama dari perjalannan saya adalah gugusan kepulauan wayag yang terkenal tersebut.





Mulai googling mencari info tentang raja ampat dan mengatur strategi  request cuti supaya bisa mach dengan waktu pelaksanaan festival  tersebut, tak banyak info yang didapat , info yang didapat Cuma seputara cottage-cottage,liveboard,divingcruise,agen-agen wisata yang menjual paket-paket dive resort  mahal,dan tentunya targetnya adalah  turis asing yang nota bene berduit dollar  atau orang-orang  yang sekelas Gayus tambunan  mafia pajak yang gampang banget dapatin uang milyaran rupiah hasil korupsi.
Kecewa dengan kondisi  tersebut mulai  bertekat dalam hati  masak sih kuli tambang kayak gue tidak  bisa nembusin raja ampat terutama kepulauan wayag yang terkenal dengan lascapenya,  backpakeran sendiri dengan biaya yang seminimal mungkin”.
Setelah Kontak dengan teman sesama penghoby photography yang active di situs fotografer.net yaitu mas Ronggo yang berada di sorong didapat info no telp mbak dea salah satu panitia dari festival tersebut, mulai add friend di-facebook, gali info sebanyak-banyaknya  tentang kabupaten  raja ampat.


SIAPA yang tidak mengenal Kepulauan Raja Ampat? Letaknya yang berada di wilayah segitiga terumbu karang dunia (Coral Triangle) membuat Raja Ampat dinobatkan sebagai kawasan yang paling kaya dengan keragaman hayatinya di dunia.
Tidak diragukan lagi, keindahan alam bawah lautnya laksana sihir yang menghipnotis perhatian wisatawan yang datang untuk berenang, snorkeling, dan menyelam.

Nyatanya, Kepulauan Raja Ampat juga memiliki lokasi wisata di atas air yang tak kalah menarik. Raja Ampat memiliki pantai-pantai berpasir putih yang indah dan panorama gugusan pulau-pulau karang (karst) yang memesona. Salah satu lokasi yang wajib masuk dalam list perjalanan anda di Raja Ampat adalah Pulau Wayag.


Pulau Wayag berada di wilayah Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Pulau ini terdiri dari gugusan pulau-pulau karst terjal berbentuk seperti cendawan yang bermunculan dari dalam laut. Menikmati keindahan pulau-pulau karang ini dari dekat laksana masuk dalam sebuah hall besar dengan pulau karang di sekeliling kita.



 




























































Di dalam hall pulau karang ini air laut teduh dan jernih, bahkan kita masih bisa melihat dengan kasat mata aneka biota laut yang berada di bawah permukaan air.
Menyaksikan keindahan Wayag belum lengkap jika tidak menikmatinya dari puncak pulau karang.
Di Wayag terdapat beberapa pulau karang yang umumnya dikunjungi pelancong yaitu fist point dan cendric  point . Untuk mencapai puncak pertama  dibutuhkan waktu sekitar 30-45 menit, yang umumnya dikunjungi pelancong Karena biasa didaki, batu karang di sepanjang trek yang dilalui juga tidak begitu tajam, namun bukan berarti minim tantangan. Sedangkan point kedua yaitu cendric point untuk mencapai point ini dibutuhkan sedikit pengetahuan tentang free climbing/ panjat tebing dikarenakan medan yang dilalui sedikit extrim dan berbatu tajam dibutuhkan kehati-hatian untuk mencapai point tersebut  terutama bagi rekan-rekan photographers yang membawa peralatan foto disarankan untuk membawa gearnya seperlunya saja, waktu yang dibutuhkan kurang lebih  45 menit.


























Untuk benar-benar mencapai puncak pulau karang ini membutuhkan cukup keberanian. Tiba di atas pulau karang bukan berarti telah mencapai puncaknya. Kita masih harus memanjat tebing setinggi 3 meter dengan kemiringan nyaris 90 derajat. Begitu tiba di puncak pulau karang ini, semua tantangan yang harus dilewati benar-benar terbayar dengan keindahan panorama yang ditawarkan. Dari puncak pulau karang kita bisa melihat kemegahan hall di bawah serta laut lepas di balik gugusan Pulau Wayag.






Untuk mencapai lokasi Pulau Wayag memang bukanlah perkara mudah dan murah. Transportasi menuju Wayag harus ditempuh menggunakan speed boat maupun long boat sewaan dengan biaya relatif mahal.
Dari Sorong kita bisa menggunakan kapal cepat maupun kapal perintis reguler menuju ibu kota Kabupaten Raja Ampat di Waisai dengan waktu tempuh berkisar 2-4 jam. Ongkos yang dibanderol berkisar Rp 100.000-Rp 125.000 per orang sekali jalan. Dari Waisai, perjalanan menuju Wayag masih harus dilanjutkan menggunakan long boat sewaan dengan waktu tempuh sekitar 6-8 jam. Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 6 juta per hari bahkan bisa lebih (pertimbangan harga dan supply BBM yang terbatas) ini adalah harga normal yang ditawarkan oleh operator speed boat maupun long boat dengan kapasitas 5-10 orang (disarankan untuk berangkat berkelompok sehingga dapat meminimalkan biaya ),tetapi jika anda sedikit jeli atau beruntung seperti yang saya alami anda kemungkinan juga bisa mendapatkan harga dibawah dari tarif pasaran diatas.
Sebagai alternatif kita juga bisa menggunakan speed boat sewaan langsung dari Sorong menuju Wayag. Dengan waktu tempuh sekitar 5 jam, biaya sewa speed boat ini dibanderol kurang lebih sekitar Rp 9 juta per hari.



































Suguh sebuah pengalaman yang tak mungkin saya lupakan dapat mengunjungi salah satu tempat terindah didunia, dan saya bersyukur tempat tersebut berada di negara Indonesia tercinta.
Ya Allah sujut sukur dihadapanmu yang telah memberikan  kemudahan untuk mewujudkan mimpiku.Semoga Bisa Dinikmati.

All Photo by ForeverYoungPhotography © 2012 All Rights Reserved.
www.dhonny-itsjustme.blogspot.com
 All my images are under © All Rights Reserved and should not be use in any other way.
 Please don't use this image on websites, blogs or other media without my explicit permission.

ForeverYoung Photography




Tidak ada komentar:

Posting Komentar